12 September, 2008

Handicap International Indonesia project

Penelitian dan Pengembangan
Bahan Material dan Komponen Alat
Ortotik dan Prostetik
di Indonesia













R&D Project
Handicap International
Solo - Indonesia
Pengantar

Sebagian besar para ortotis dan prostetis di Indonesia harus membuat komponen sendiri ketika membuat suatu alat bantu. Peralatan yang digunakan biasanya sederhana dan sudah tersedia di bengkel mereka, dengan bahan material yang mudah didapat di pasaran, umumnya berupa besi, baja, aluminium, kayu, dan kulit, yang membutuhkan sedikit uang pengeluaran dari bengkel.
Alat yang diproduksi murah, tetapi membutuhkan waktu yang lama. Selain itu, prostesis dirakit secara exoskeletal, yang tidak memungkinkan fitting dengan mudah sehingga perlu dikembalikan ke bengkel (dan diperbaiki dengan alat khusus) untuk dilakukan penyesuaian sesuai kebutuhan.

Cara barat (Eropa) lebih memilih pemakaian komponen siap pakai (yang bisa dibeli): berarti pengeluaran besar, tetapi akan lebih banyak waktu para prostesis yang diluangkan
Untuk untuk pekerjaan yang membutuhkan keterampilan medis, penilaian pasien, mengoreksi positif, dan lebih sedikit waktu terbuang untuk membuat alat bantu. Lagipula, lain halnya dengan exoskeletal prostesis yang konvensional dan dikerjakan dengan tangan, komponen endoskeletal memungkinkan lebih mudahnya fitting dan penyesuaian alignment, lebih sering dilakukan ketika pasien masih memakai prostesis.
Cepatnya pengerjaan memungkinkan para prostesis menangani lebih banyak pasien, yang mendapat alat bantu dengan sangat cepat sesudah casting.

Membeli komponen kepada bengkel mekanik memungkinkan pembuatan komponen yang rumit menggunakan peralatan mahal. Untuk produksi dengan cepat suatu bagian alat dengan kualitas biasa: (bisa dilakukan) dengan menggabungkan pesanan, mereka dapat menyiapkan mesin dan peralatan yang kurang ekonomis untuk memenuhi kebutuhan satu bengkel saja.
Masalahnya di Indonesia adalah tidak adanya perusahaan yang memproduksinya secara besar-besaran, seperti perusahaan Otto-Bock atau Endolite. Namun demikian, mengingat mahalnya harga yang ditawarkan, komponern impor harganya diluar jangkauan kebanyakan para penyandang cacat di Indonesia.
Beberapa teknisi OP membuat dan menjual komponen (daftar dapat dilihat di database), tetapi komponen tersebut masih terlalu mahal untuk kebanyakan mereka yang membutuhkan, mengingat kerumitan desainnya dan terbatasnya jumlah produk.

Peran Handicap International:
Tujuan proyek Litbang ini adalah untuk memberi alternatif jalan keluar kepada para ortotis dan prostetis sehingga melengkapi pembuatan alat secara konvensional, dengan pembuatan atau penyediaan komponen siap pakai dan bahan material moderen, yang sanagt terjangkau oleh sebanyak mungkin penyandang cacat.

Mengingat tingkat perkembangan Indonesia, gagasan yang muncul adalah untuk melimpahkan pembuatan komponen alat kepada rekanan industri.

Handicap International tidak dapat menjual atau memproduksi komponen dengan namanya sendiri, sehingga saat ini peran HI hanyalah sebagai perintis yang membuka jaringan antara para O&P dan perusahaan untuk dapat membuat komponen alat ortopedi yang belum pernah mereka dengar sebelumnya (yang kemungkinan dapat diproduksi).
HI memberi dukungan secara teknis dan memberikan investasi jika diperlukan.

Kerangka Kerja HI berkenaan dengan komponen alat OP

Pengembangan komponen alat:
Orientasi HI terhadap pilihan-pilihan komponen alat OP:
Prostetik: komponen endoskeletal dengan kemudahan fitting, dengan resin atau hard socket menggunakan thermoplastic atau paling tidak resin atau soket plastik yang dirakit secara konvensional.
Ortotik: bagian luar dari plastik yang ringan dan kemudahan melakukan koreksi. AFO dari plastik PP ringan, daya elastisitasnya memudahkan saat berjalan, memungkinkan pemakaian segala jenis sepatu.

Bekerjasama dengan perusahaan industri lokal, telah dikembangkan komponen dengan desain yang sederhana tetapi efisien. Tujuannya adalah untuk mendapatkan komponen alat dengan mudah dan murah, tetapi berfungsi dengan baik dan tahan lama.
KAFO sidebars terbuat dari stainless steel, dengan drop lock (ukuran anak-anak)
KAFO sidebars terbuat dari aluminium, dengan drop lock (ukuran dewasa)
Orthotic ankle joint terbuat dari stainless steel.
Seperangkat alat bawah lutut Endoskeletal, plat untuk kaki, tube dan socket adaptor, dengan kemungkinan penyesuaiannya.

Proyek jangka panjang:
Yang dalam proses adalah komponen bawah lutut dengan model yang sederhana untuk dibuat, sedangkan yang dalam rencana ke depan adalah pengembangan prosthetic endoskelettal knee joint.
Produksi masal komponen alat serupa alat yang ada di Eropa atau dengan menggunakan plastic sedang dalam penelitian.

Pengesahan pembuatan komponen secara besar-besaran:
Beberapa contoh komponen prostetik endoskeletal dan ortotik telah diproduksi oleh bengkel-bengkel lokal: satu set prostetik bawa lutut yang terbuat dari aluminiumm KAFO sidebars.

Pengesahan (penggunaan alat) model tersebut akan dilakukan melalui uji mekanik, dan uji klinis, protokol tes sedang dikembangkan.

Tes mekanik akan dikembangkan, bekerjasama dengan HI Filipina. Protokol pembuatan alat harus ditetapkan untuk setiap komponen untuk memastikan mutu yang konstan dan kesamaan alat.
Tujuannya bukan untuk mencapai/memenuhi standar, tetapi setidaknya mendekati standar norma dan tes ISO, demi mendapatkan sebuah cara sederhana untuk mengevaluasi kualitas komponen.
Serangkaian tes meliputi pengukuran ketahanan alat dalam menahan beban secara statis dan dinamis.

Protokol uji klinis sedang dikembangkan, dan akan dilaksanakan lebih dulu.
Tujuannya adalah:
mengetahui tingkat ketahanan komponen
mengevaluasi kepuasan pengguna alat: para pasien dan staf pusat rehabilitasi (yang terlibat)
perbandingan antara komponen alat dengan teknologi baru dan yang dipakai sebelumnya.
Perbaikan dan modifikasi alat yang diusulkan akan dilakukan dengan mempertimbangkan keluhan-keluhan dan catatan yang muncul selama penelitian.
Uji coba akan dilaksanakan pada pasien yang mau menjadi sukarelawan. Protokol uji klinis berdasarkan kuisioner tingkat kepuasan yang diberikan kepada para pasienm ortoprotesism dokter yang menamgani pasien, staf administrasi, dan juda berdasarkan formulir penilaian biomekanik yang diisi oleh team rehabilitasi.

Serangkaian tes awal aka dilaksanakan dengan KAFO sebanyak 40 buah, untuk menguji komponen dan desain yang dikembangkan oleh HI. Saat ini kami seang mencari sukarelawan O&P untuk menjalankan tes tersebut (komponen dan material.bahan mentah akan disediakan oleh HI).

Menteri Kesehatan berminat menjadikan protokol tes tersebut sebagai referensi untuk sertifikasi komponen dan bahan material.

Pembuatan komponen yang murah dan berkualitas di Indonesia:

Solusi berbeda yang telah teridentifikasi:

Desain:
Pertama adalah mengembangkan desain: yang disederhanakan, mudah dibuat dengan peralatan yang sederhana, tetapi fungsional. Ini akan memungkinkan bengkel mekanik manapun untuk memproduksinya dengan peralatan standar yang mereka miliki. Dengan demikiam hampir tidak ada biaya investasi alat yang dikeluarkan, dan peralatan yang memungkinkan produksi reguler dapat dibuat untuk pembuatan alat dalam jumlah yang relatif sedikit.



Produksi besar-besaran:
Perusahaan di Indonesia memungkinkan penggunaan proses dengan tingkat produktivitas yang tinggi. Pembuatan komponen dari baja (stainless steel) dengan proses yang menggunakan lilin (lost wax) memungkinkan pengerjaan bentuk-bentuk yang rumit dengan mesin frais (mills) atau mesin bubut (lathes).
Investasi yang dibutuhkan adalah cetakan/sablon (molds), untuk proses pencetakan dengan lilin (wax casting), dengan biaya yang relatif murah. Dibutuhkan juga adanya jumlah minimal pemesanan (MOQ), kira-kira 200 komponen.
Bagian alat dari aluminium seperti tube-clamp pyramidal adaptor dapat juga dibentuk menggunakan mesin CNC, dengan presisi yang baik, harga yang murah dan jumlah minimal pesanan sekitar 100 unit.


Komponen alat yang terbuat dari plastik:
Industri plastik sangat aktif di Indonesia. Pengalaman Palang Merah Internasional (ICRC) dan Mobility India menunjukkan bahwa komponen tersebut dapat dibuat dari plastik PP, bahan yang tidak mahal, mudah digunakan. Seperangkat alat bawah lutut pada akhirnya akan menjadi sangat murah.
Namun demikian, penting adanya investasi: alat cetak injeksi plastik sangat mahal, dan pesanan minimum harus ditetapkan.



Catatan:
Komponen endoskeletal memudahkan alignment, tetapi harganya mahal. Ada kemungkinan tetap menggunakannya sesudah alignment dan percobaan berjalan memakai alat tersebut, menggunakan transfert table. Transfert table menjaga alignment prostese, sementara komponen dilepaskan dan diganti dengan busa keras yang berbentuk kaki. Bagian luar kaki (exoskelettal shell) kemudian dipasang, menggunakan resin atau thermoplastic: komponen dapat dipakai ulang dan pasien mendapatkan prostese yang benar-benar sesuai kebutuhannya.
Kita kemudian dapat membayangkan solusi bengkel OP yang memiliki seperangkat komponen endoskeletal yang dapat mereka gunakan untuk fitting prostese dan alignment, yang kemudian dapat digunakan untuk pasien lainnya.

Bahan/material (consumables):

Prostese dan Ortose umumnya diproduksi menggunakan teknologi sederhana/ konvensional. HI bermaksud mempromosikan penggunaan thermoplastic dan resin, menggantikan teknik lama yang konvensional: pada umumnya alat yang diproduksi menggunakan plastik menghasilkan alat bantu yang lebih ringan dan pas (sesuai kebutuhan), serta jelas-jelas lebih fungsional.

Telah tersedia daftar pemasok bahan.material (supplier) di sekitar Jawa yang telah terdata oleh HI (walaupun sebagian besar data sudah diketahui oleh para OP).
Semua bahan/material yang dibutuhkan tersedia atau bahkan diproduksi di Indonesia (seperti spons EVA, resin, dll): bahan untuk casting, spons/foam untuk liners, plastik, resin dan fiberglass, peralatan dan perlengkapan, dll.
Biasanya bahan tersebut dipakai oleh bidang industri lain dan diambil dari pemakaian umum mereka di bidang transportasi, industri kimia dan sepatu; produk yang sangat khusus seperti fiberglass stockinettes atau PVA film dapat digantikan dengan produk lokal yang ada sebagai solusi.

Meskipun demikian, untuk mendapatkan bahan tertentu cukup problematik: teflon sebagai taplak oven bisa didapat dengan mudah, tetapi hanya jika dalam bentuk rol dengan panjang 50m, sama halnya dengan woven fiberglass cloth yang kuat; harga murah bisa didapat dari produsernya daripada dari agennya, tetapi tidak mungkin didapat dibawah jumlah pesanan minimum (MOQ) yang biasanya cukup tinggi.
Untuk mengatasi masalah ini, perlu pemesanan dalam jumlah besar. Salah satu jalan keluarnya adalah dengan menggabungkan jumlah pesanan yang bervariasi dari seluruh O&P.

Kebutuhan akan sentral pembelian bahan:

Komponen dan bahan/material bisa dibeli dengan harga murah jika pembelian dilakukan dalam jumlah yang besar, seperti komponen yang dicetak atau dibuat dengan mesin CNC.
Mengingat investasi (alat cetak dan mesin CNC) tidak terjangkau oleh sebuah bengkel sajam dibutuhkan adanya pengorganisasian “pesanan khusus”, yang akan kemudian mengumpulkan uang lebih dulu dan membiayai pemesanan besar-besaran, menyimpannya (di gudang), dan kemudian bertindak sebagai agen penjual.
Asosiasi Ortotis dan Prostetis Indonesia (Indonesian Orthotist and Prosthetist Association) mungkin dapat menjadi perintis yang tepat dalam mengorganisasi pesanan khusus tersebut.

Contoh nyata yang bisa kita coba ikuti adalah sistem pengadaan bahan khusus yang dilakukan di Kamboja: setiap tahun LSM-LSM yang terlibat dalam pembuatan alat bantu ortopedi bersama-sama memesan bahan /material untuk kebutuhan tahun berikutnya.
Ini memungkinkan mereka membeli plastik PP jenis khusus pada agen penjualnya (North Sea Plastic) dan untuk memproduksi spons EVA yang disesuaikan dengan warna kulit, untuk mendapatkan harga yang lebih murah, serta menekan biaya pengiriman dan ongkos bea masuk barang pesanan unik tersebut.
Komponen yang standar juga memungkinkan pasien untuk datang dan ditangani oleh O&P manapun di dalam negeri.
Tingkat Regional:
Jika komponen diproduksi secara besar-besaran, dapat dipertimbangkan suatu perspektif regional. HI mungkin dapat membantu penyebaran komponen Indonesia secara luas, sehingga juga hadir di banyak negara di Asia.
Filipina: Instalasi bengkel HI akan membuat dan menyediakan mechanic test bench untuk mengetes komponen-komponen alat.
Pengimporan bahan/material yang tidak tersedia di Indonesia mungkin dapat dilakukan melalui sentral pembelian, pemesanan besar-besaran akan menekan biaya bea masuk barang luar tersebut.

Tidak ada komentar: