04 November, 2008

PUISI bergerak

Bergerak Indonesiaku

*
Tanganku Indonesia
Tubuhku Indonesia

Kuberanikan tanganku
Mengepal Indonesiaku

Kutegarkan tubuhku
Bergerak Indonesiaku


Reff:
Jangan diam Indonesiaku
Jangan padam Indonesia

Kami bergerak bersamamu
Menyalakan api terangmu

*
Nadiku Indonesia
Darahku Indonesia

Kuberanikan nadiku
Bangkit Indonesiaku

Kusemangatkan darahku
Berjaya Indonesiaku

Oleh: Hasan Aspahani

Sholeh Setiyawan.
Orthopaedic Technicians
Solo, Indonesia

02 November, 2008

Visit in indonesia

Pangeran Charles dan Indonesia

Lawatan Pangeran Charles kali ini membawa misi interfaith dialog, beberapa tokoh agama yang diantaranya ketua PBNU KH Hasyim Muzadi, Dien Syamsuddin, Menag, dan rencananya senin besok dijadwalkan bertemu dengan Presiden SBY. Mungkin bukan lawatannya yang ingin saya tuliskan, toh sudah banyak media massa yang meliput kunjungannya kali ini.

Misi interfaith dialog merupakan misi jangka panjang bagi sebagian negara-negara Islam, diharapkan Indonesia dengan mayoritas berpenduduk Islam yang berpadu dalam kultur keberagaman, mampu mewakili agenda ini, dan dapat menjembatani perbedaan cara pandang Islam, sehingga dapat membuat Islam sebagai Rahmatan Lil-Alamiin. Indonesia yang menurut Robert Hefner diharapkan mampu menjadi beacon of Islamic Democracy for the muslim nation, sepertinya suatu pe er yang tidak mudah. Karena biar bagaimanapun, pergesekan antar sekte keagamaan dan kepercayaan masih seringkali terjadi meskipun tidak sampai meng-eskalasi pada pergerakan yang menimbulkan krisis ketidakamanan sebagaimana yang terjadi di Pakistan, yang mana Islam garis keras telah berubah menjadi suatu monster suicide attack yang mungkin bisa terjadi kapan saja. Mungkin kasus di Indonesia, motto Bhineka Tunggal Ika sudah terlalu kuat mengakar sehingga tidak sampai menjadikan perbedaan tersebut berubah menjadi konflik internal yang membahayakan kesatuan negara Indonesia sebagai Nation state.

Interfaith dialog selayaknya dikemudian hari akan mampu mengakomodasiikan suara orang Islam, untuk menggusung suatu cita-cita dalam keberagaman yang saling berdampingan dan kedamaian sesama ummat manusia, sehingga claim untuk saling menghilangkan satu indentity atas yang lain itu tidak ada lagi. Disamping itu, negara-negara Islam yang lainnya selayaknya juga dapat berusaha untuk menyelesaikan konflik internalnya, sehingga akan terciptanya sebuah kultur keberagaman.

Mungkin terlalu muluk-muluk bicara masalah interfaith dalam kondisi yang masih amburadul, dimana mungkin disebagian besar negara dengan penduduk mayoritas Islam, kebanyakan masih terpuruk dalam wacana bagaimana memformat negaranya, atau kondisi politik dalam negeri yang tidak senantiasa bergolak dalam konflik internal yang tidak kunjung selesai.

Beranjak dari itu semua, tidak ada aksi tanpa sebuah usaha, the starting point to overcome the root of conflicts that mostly occured due to the misconception of Islamic teaching. Paling tidak, tidak perlu lagi kita mempermasalahkan problematika yang semakin memicu konflik antar dan intra agama.

Sholeh Setiyawan.
Orthopaedic Technicians
Solo, Indonesia

29 September, 2008

LASKAR PELANGI


menarilah dan terus tertawa.. walau dunia tak seindah surga.. bersyukurlah pada yang kuasa.. cinta kita di duniaaa... selamanya!
LASKAR PELANGI

wajib ntn LASKAR PELANGI!!!
keren banget banget bangetaaan!!! gw nangis pas bokapnya lintang meninggal! dia jadinya ga sekolah lagi.. udh pkoknya harus ntn! gw pgn ntn lagi :)




Sholeh Setiyawan.
Orthopaedic Technicians
Solo, Indonesia

16 September, 2008

OP Dunia



INTERNATIONAL SOCIETY OF PROSTHETIC AND ORTHOTIC (ISPO)
www.ispo.ws
Sholeh Setiyawan.
Orthopaedic Technicians
Solo, Indonesia

Rehab Medik

Rehabilitasi Medik


FALSAFAH REHABILITASI MEDIK
Meningkatkan kemampuan fungsional pasien
Berdasarkan kemampuan yang telah dimiliki.

Divisi Rehabilitasi Medik adalah salah satu bagian di RS Dr. Kariadi Semarang yang berhubungan dengan kecacatan / keterbatasan. Selain memberikan diagnosis pasien juga memberikan program terapi, baik terapi fisik, terapi okupasi, terapi wicara, psikologi, sosial medik dan ortotik prostetik.



Pelayanan Rehabilitasi Medik antara lain untuk penderita kelumpuhan karena stroke maupun cedera sumsum tulang belakang, pasca patah tulang, kelumpuhan otot wajah, gangguan bicara, keterlambatan perkembangan pada anak, nyeri dengan berbagai sebab, latihan kehidupan sehari-hari, hydroterapi, dan lain-lain.



FISIOTERAPI : Terapi yang berhubungan dengan fisik, misal : panas, dingin, terapi latihan di darat atau diair(kolam renang), stimulasi listrik.

OKUPASI TERAPI : Latihan untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari.

ORTOTIK PROSTETIK : Pembuatan alat-alat bantu atau anggota gerak tiruan berupa Tripod, Walker, Brace, Kaki Palsu.

TERAPI WICARA : pasien mendapatkan latihan bicara bila mendapat gangguan bicara atau latihan menelan bagi yang memerlukan.

PSIKOLOGI : Pasien mendapatkan bantuan pemecahan problem psikologi.

SOSIAL MEDIK : Pasien mendapatkan bantuan layanan pemecahan masalah bila timbul problem sosial.
Pemutakhiran Terakhir ( Selasa, 19 Agustus 2008 16:23 )
Sholeh Setiyawan.
Orthopaedic Technicians
Solo, Indonesia

PRODI OP

Prodi Ortotik Prostetik, Satu-Satunya di Indonesia
Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, Senin (9/4) meresmikan Gedung Direktorat Politeknik Kesehatan (Poltekes) Surakarta. Direktorat Poltekes ini merupakan sarana pendidikan tenaga kesehatan yang berada di bawah kendali Departemen Kesehatan.
Bahkan salah satu program studi (Prodi) di Poltekes ini yakni Prodi Ortotik Prostetik merupakan satu-satunya jenjang pendidikan tinggi di bidang ortotik prostetik di Tanah Air.

Poltekes Surakarta merupakan penggabungan dari Akademi Fisioterapi Surakarta, Sekolah Perawatan Kesehatan Surakarta, Sekolah Perawat Kesehatan Klaten dan Akademi Okupasi Terapi Surakarta. Poltekes Surakarta memiliki empat jurusan yakni keperawatan, kebidanan, fisioterapi dan okupasi terapi.
Saat ini Poltekes Surakarta memiliki 5 prodi yakni prodi Ortotik Prostetik (Diploma III), prodi Terapi Wicara (Diploma III) dan tiga prodi Diploma IV yakni prodi fisioterapi, prodi bidang pendidik dan prodi keperawatan kegawat garuratan.
Dalam sambutannya, Menkes menyatakan kualitas pelayanan kesehatan saat ini sangat terkait dengan permasalahan terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusinya yang tidak merata baik jenis maupun jumlahnya. Salah satu kendal dalam pengembangan sumber daya manusia kesehatan adalah disparitas tenaga kesehatan.
“Untuk menghasilkan lulusan tenaga kesehatan yang kompeten dan pofesional diperlukan berbagai komponen seperti sarana dan prasarana pendidikan, kurikulum berbasis kompetensi yang baik dan benar serta dosen yang memadai jumlah dan kualitasnya,” katanya.
Diposting oleh Achmad Rahman Ardiyanto di 21:27 0 komentar
Sholeh Setiyawan.
Orthopaedic Technicians
Solo, Indonesia